Sudah fitrah manusia, tidak pernah merasa cukup/puas sehingga dikatakan sekiranya manusia memiliki emas sebesar gunung uhud, mereka tetap akan meminta lebih dari itu. Dengan kurangnya rasa syukur, mereka membanding-bandingkan dengan apa yang mereka miliki. Perbandingan yang dibuat bukanlah dari segi materialistik sahaja bahkan perhubungan yang mereka kecapi.
Nikmat yang diberi hanya dihargai apabila merasa kehilangannya. Akibat terlalu mengejar kesempurnaan, mereka menjadi 'buta'. Tidak mengenal antara kaca dan permata. Di penghujung jalan, mereka akan merasa menyesal tetapi malangnya 'nasi sudah menjadi bubur'.
Bersyukurlah dengan apa yang ada. Tidak salah untuk mengejar sesuatu yang lebih baik tetapi buatlah kerana Allah. Sekiranya urusan kita dengan Allah selesai, nescaya Allah akan selesaikan urusan kita.